About

Sabtu, 23 November 2013

Menerapkan Prinsip‐prinsip Seni Grafis dalam Desain Komunikasi Visual untuk Multimedia


A.
Definisi sketsa
Sket merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar ringan, semata‐mata garis besar atau belum selesai. Kadang‐kadang hanya sebagai pengingat‐ingat saja.
Sketsa digunakan sebagai langkah awal visualisasi sebuah ide dasar sebuah karya seni. Dalam bidang multimedia, sketsa merupakan rancangan awal/ desain kasar dari sebuah produk multimedia. Dalam pengertian ini sketsa lebih merupakan gambbaran kasar yang bersifat sementara, dengan tujuan dapat dikerjakan lebih lanjut ke dalam bentuk sebuah produk multimedia.
B.
Manfaat pembuatan sketsa
Manfaat pembuatan sketsa, antara lain:
1.
Untuk lebih memberi gambaran tema
2.
Untuk meminimalisir kesalahan
3.
Mempertajam pengamatan
4.
Meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan hasil pengamatan dengan ketrampilan tangan.
5.
Sebagai langkah awal visualisasi sebuah ide dasar sebuah karya seni
C.
Gaya/ Aliran dalam membuat sketsa
Beberapa gaya / aliran dalam membuat sketsa, antara lain:
1.
Ekspresionis
2.
Dekoratif
3.
Realistis
4.
Surealistis‐imajinatif
5.
Corak abstrak
Contoh sketsa realistik
Contoh sketsa ekspresionis

Contoh sketsa dekoratif
Contoh sketsa surealistik‐imaginatif
Contoh sketsa corak abstrak
D.
Mengenal Pensil sebagai Media Gambar
1.
Jenis Pensil
Banyak sekali macam dan jenis potlot/pensil sesuai dengan penggunaannya, antara lain:
a.
Pensil Biasa
Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar 31
dan membuat bayangan. Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.
b.
Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H)
Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) kemudian F. Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar, karena jenisnya yang keras tersebut. Semakin keras tingkatan isi pensil, semakin dapat digunakan untuk menghasilkan garis‐garis yang padat, halus dan tipis.
c.
Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB).
Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun gambar reklame.
d.
Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)
Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis‐garis yang padat, gelap dan nada gelap terang. Untuk hampir semua gambar tangan bebas, pensil jenis B merupakan jenis pensil yang banyak manfaatnya. Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar potret, benda atau pemandangan alam dalam warna hitam putih.
e.
Konte
berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan, yang tebal dan lebar. Dibedakan pula menjadi:
1) Hard/H/keras.
2) Medium/HB/sedang
3) Soft/B/Lunak, dipakai untuk menggambar potret, pemandangan alam dan benda.
f.
Pensil berwarna.
Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 macam warna. (untuk kategori pensil warna bukan merupakan bahasan dalam penelitian ini).
2.
Teknik Memegang Pensil
ada dua cara, yaitu:
a.
Memegang pensil seperti menulis, cara ini sangat sesuai jika Anda ingin menghasilkan gambar yang detail.
b.
Memegang pensil antara ibu jari diatas dan 4 jari dibawahnya, teknik seperti ini sangat baik untuk membuat garis‐garis yang berani bahkan baik untuk melemaskan tangan Anda.
32

Memegang pensil seperti menulis dapat menghasilkan gambar yang detail. Memegang pensil antara ibu jari diatas dan 4 jari dibawahnya menghasilkan garis‐garis yang berani dan ekspresif.
3.
Teknik‐teknik yang digunakan dalam menggambar dengan pensil/potlot
antara lain:
a.
Teknik Stippel.
Yaitu menggambar dengan titik‐titik atau noda‐noda yang diulang‐ulang.
b.
Teknik Dussel
Disebut dengan teknik gosok. Yaitu menggambar dengan cara menggosok‐gosokkan tangan atau kertas yang sudah diberi/dibubuhi dengan pensil. (Teknik ini tidak diperkenankan untuk digunakan dalam dunia pendidikan, akan tetapi kenyataan di lapangan para pelukis wajah/potret sering menggunakannya).
c.
Teknik Arsir
Untuk menyampaikan kesan bentuk tiga dimensi yang tidak dapat terwakili hanya dengan garis kontur saja. Garis‐garis arsir mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak berdekatan atau rapat
Jenis‐Jenis Arsir antara lain:
1)
Arsir Biasa,
yaitu garis‐garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis rapat sejajar, seirama sesuai dengan bentuk benda yang digambar.
2)
Arsir Silang,
ialah arsir yang melibatkan penggunaan dua lapis garis arsir untuk mendapatkan kepadatan yang lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap terang.
3)
Teknik Scribbling 33
adalah suatu jenis arsiran jaringan yang terdiri dari garis‐garis berbagai arah yang dibuat secara acak, sehingga tekstur visualnya akan bervariasi dengan teknik garis yang digunakan.
E.
Berani Menarik Garis
Apakah Anda ingat ketika pertama kali belajar menulis? Pasti Anda ingat kalau huruf‐huruf yang Anda tulis hasilnya sangat kaku dan tidak rapi. Begitu pun pertama kali ketika Anda mulai menggambar, tangan akan terasa kaku. Agar tangan tidak terasa kaku Anda dapat memulai latihan membuat garis tanpa berhenti sedikit pun.
Ambillah beberapa kertas A4, lalu mulailah Anda membuat garis vertikal lurus, ingat Anda tidak boleh mengangkat pensil sekalipun. Usahakanlah garis vertikal yang Anda buat tetap lurus. Jika ada garis yang Anda buat tidak lurus biarkan saja, jangan sampai berhenti. Setelah selesai membuat garis vertikal, kemudian gunakan kertas lain untuk membuat garis horizontal dan diagonal. Lakukan latihan ini berulang‐ulang sampai Anda pandai membuat garis lurus vertikal, horizontal, dan diagonal.
Setelah berlatih diatas kertas A4 cobalah membuat garis lurus vertikal, horizontal, dan diagonal diatas kertas A3‐A2. Tujuan latihan ini Anda akan belajar membuat garis lurus tanpa rasa takut dan menguasai bidang kertas yang akan Anda gambar.
Setelah latihan membuat garis lurus tanpa henti. Anda dapat meneruskan latihan selanjutnya. Latihan ini juga membuat garis tanpa henti dan tanpa mengangkat pensil sekali pun. Ambillah kertas A4, kemudian Anda membuat garis‐garis tanpa henti sehingga membentuk seperti persegi panjang. Lakukanlah secara berulang kali sehingga terjadi penumpukan garis dan bentuk persegi panjang.
Selanjutnya buatlah garis‐garis lurus lainnya sehingga membentuk seperti segitiga. Lihat pada gambar kiri atas mengalami pengulangan dan penumpukan garis sehingga seperti terjadi pergerakan. Cobalah mencari bentuk‐bentuk lainnya selain persegi panjang dan segitiga. Latihan ini akan membuat Anda lebih berani menarik garis, dan belajar untuk membuat garis‐garis yang ekspresif.
Latihan selanjutnya membuat bentuk‐bentuk dasar segitiga, silinder, kotak, balok, dan sebagainya. Gambarlah bentuk‐bentuk segitiga limas, silinder, kubus, dan lain‐lain tanpa mempertimbangkan proporsi lakukan berulang kali sehingga terjadi penumpukan bentuk.
Semua obyek yang Anda gambar memiliki struktur bentuk dasar seperti silinder, kubus dan sebagainya. Latihan ini juga akan membantu Anda berani menarik garis dan mulai menggambar berbagai macam obyek tanpa mengkhawatirkan proporsi dan anatomi obyek tersebut. 34
Lihatlah di sekeliling Anda dan carilah obyek‐obyek sederhana seperti gelas, botol, toples, dan sebagainya. Pada latihan ini Anda tetap tidak diperbolehkan untuk mengangkat pensil. Mulailah Anda menggambar botol tanpa memperhatikan proporsi bentuk botol itu sendiri. Lihat seperti gambar di atas ini. Hilangkanlah rasa takut Anda apakah botol itu sesuai seperti aslinya atau tidak? Latihan ini akan membuat Anda lebih berani menggambar sebuah obyek sehingga sangat membantu untuk melemaskan tangan Anda. Tanpa disadari garis kaku yang Anda hasilkan mulai menghilang.
Carilah obyek‐obyek alam benda lainnya yang lebih kompleks daripada botol dan gelas. Kemudian seperti latihan sebelumnya lakukanlah dengan teknik yang sama. Semua latihan ini membantu Anda belajar menggambar tanpa beban dan memikirkan apakah gambar itu benar atau salah? Sehingga Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam latihan selanjutnya.
Belajar menarik garis‐garis bebas vertikal, horizontal, dan diagonal tanpa henti.
Menarik garis bebas membentuk kotak, lingkaran, segitiga, tanpa berhenti sehingga terjadi pengulangan dan penumpukan.
Garis‐garis bebas bentuk dasar kubus, segitiga, dan silinder 35

Berani menarik garis membuat bentuk botol, toples, dan handphone.
F.
Arsir dan Gradasi
Menguasai teknik arsir dan gradasi adalah salah satu teknik dasar menggambar dengan pensil. Arsir gradasi akan membantu ketajaman mata Anda agar mengenal tingkat intensitas cahaya sehingga dapat melihat daerah terang dan gelap suatu obyek. Latihan arsir gradasi juga sangat membantu ketika Anda membuat bayangan dari suatu obyek.
Berlatih teknik arsir gradasi dapat Anda mulai dengan membuat satu baris kotak. Jumlahnya bebas terserah Anda seperti gambar di bawah ini. Kemudian arsirlah setiap kotaknya dengan satu jenis ukuran pensil. Contoh kotak pertama diarsir dengan pensil 2H, kemudian kotak kedua diarsir dengan pensil H, dan seterusnya. Ketika mengarsir semua dilakukan dengan tekanan yang sama. Lihat perbedaan intensitas gelap terang yang dihasilkan setiap pensil. Kemudian arsir gradasi dapat dihasilkan dengan cara lain yaitu buatlah beberapa baris kotak seperti gambar di bawah ini. Lalu Anda menggunakan beberapa jenis pensil, misalnya pensil B, 4B, dan 9B. Arsirlah baris kotak bagian atas dengan pensil B, kemudian arsirlah setiap kotaknya dengan tingkat tekanan pensil yang berbeda. Lihat intensitas gelap terang yang dihasilkan dengan pensil B. Kemudian arsirlah baris kotak bagian tengah dengan pensil 4B, dan berikan tekanan yang berbeda pada setiap kotaknya. Begitu pun dengan baris kotak bagian bawah diarsir dengan pensil 9B dengan tekanan yang berbeda.
Arsir gelap dengan tekanan paling kuat yang dihasilkan pensil B bisa hampir menyamai kualitas arsir pensil 4B, begitu pun dengan pensil 4B dengan tekanan yang kuat bisa menyamai intensitas arsir gelap 9B. Dengan sedikit memberi tekanan, intensitas arsir yang dihasilkan pensil 4B bisa menyamai dengan intensitas arsir pensil B. Lakukan dengan berbagai macam jenis pensil lainnya sehingga tingkat kepekaan Anda pada intensitas cahaya dan gelap terang pada suatu obyek meningkat. Latihan selanjutnya Anda mencoba membuat komposisi bentuk dasar, kemudian pada setiap bentuk dasar Anda memberikan arsir dengan tingkat intensitas yang berbeda.
Buatlah kotak dengan berbagai ukuran dan bentuk yang sudah mengalami distorsi. Kemudian komposisikan kotak‐kotak tersebut. Anda juga dapat membuat komposisi bentuk dengan menggunakan bentuk dasar lainnya seperti lingkaran, segitiga, dan sebagainya. Anda dapat mengkomposisikan bentuk‐bentuk dasar tersebut dengan 36
cara yang berbeda. Cobalah membuat berbagai macam sketsa lainnya, carilah berbagai ide komposisi bentuk lainnya, dan pilihlah sketsa yang Anda suka. Setelah membuat sketsa komposisi bentuk kotak, persiapkanlah berbagai jenis ukuran pensil, saya lebih suka menggunakan pensil ukuran keras seperti H terlebih dahulu untuk memberikan arsir terang pada kotak yang diinginkan, kemudian pada beberapa bagian masih dengan pensil yang sama saya memberikan tekanan yang lebih kuat sehingga memberikan arsir gelap.
Setelah yakin pada kotak mana yang ingin saya arsir untuk daerah terang dan gelap maka saya menggunakan pensil ukuran lunak seperti 2B. Anda dapat melihat pada gambar dibawah dengan memberikan arsir gelap dan terang maka pada komposisi kotak terlihat ada suatu volume atau kedalaman. Pada saat Anda menggambar suatu obyek Anda akan mengerti bahwa hanya dengan memberikan arsir gradasi gelap terang, maka obyek tersebut terlihat mempunyai volume dan intensitas cahaya yang berbeda.
Setelah membuat satu baris kotak arsirlah setiap kotaknya dengan berbagai jenis ukuran pensil misalnya 2H, H, B, 2B, dengan tekanan yang sama Anda dapat melihat perbedaan intensitas gelap terang yang dihasilkan setiap pensil.
Buatlah beberapa baris kotak, kemudian setiap barisnya diarsir dengan pensil yang sama misalnya pensil B, tetapi arsirlah dengan tekanan yang berbeda pada setiap kotaknya. Anda akan menemukan pensil B bisa hampir menyamai kualitas arsir pensil 4B.
Latihan membuat komposisi bentuk dasar membantu Anda melihat perbedaan intensitas gelap terang dari pensil. Carilah berbagai ide komposisi bentuk dasar lainnya. Arsir gradasi juga dapat membedakan volume suatu obyek.



0 komentar:

Posting Komentar