About

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 07 Februari 2014

Adventure riding in gedong Songo


Adventure riding in gedong Songo
Very often we see and feel that accomplishment is when we can master a certain skill.We never appreciate something small and may not feel it is a remarkable thing that we or others have ever achieved. Examples of achievements are often forgotten and we take for granted are in terms of resilience to keep a job or live in a state where we feel the pressure. For example, when we had to remain seated opposite each other with a tester who bombard us with the oral questions that we are not able to answer within 3 hours! Small achievement is remarkable in this condition is when we could still face all conditions that make us depressed and did not give up and run away from the intimidating circumstances. Another example is like my experience when I first tried to ride a horse around the gedong Songo temple complex on the slopes of Mount Ungaran Semarang Central Java, a few days ago.
Gedong Songo is a tourist destination My sister and family at that time. I was very lucky to be able to participate even if only just heard about this temple via Google while on a trip from Semarang within approximately 45 miles to the location of the temple complex.Entrance tickets to the Gedong Songo varied: for adults USD 7000 while foreign tourists amounted to Rp 70,000. In the cold atmosphere, after entry, many of which offer horse rental services. If we always wanted to live a healthy life, the actual event of this tour can be used all at once walking exercise to keep warm, but the nephew terpincut with horses parked at home. Big Brother then start bargaining with the horse bidder, even though the price of USD 50 thousand is a fixed price for customs around all the rides that were there, which visited all the temples and hot water. Then began the fourth nephew happily up one by one horse, and then followed by me and an aunt who is assigned to supervise and maintain the safety of his nephew. One by one the riders horse imitation is photographed in the style of a real jockey.
Not unexpectedly turned out to the streets through which the horse is very heavy terrain.We had to climb through, derivatives and sharp bends and in addition to a special horses footpath no safety fence which prevents the horse plunged into the valley. And more sinister imitation horse rider's saddle horse can only hold so that our salvation through rough terrain in this only with much prayer, eyes closed and holding a saddle with a vengeance. I imagine the horror if I fell off the horse, especially a horse the rider was not equipped with insurance. Imagine Christopher Reeve is paralyzed from a fall from a horse. Wow, in a state in danger why I even imagine that spooky-spooky. But, unexpectedly, his nephew that I should keep and eye on gembiara even looks cheerfully, waving his hand toward the aunt who has been left far behind. In fact there are two nephew who had dared to hold a leash saddle (control) horses. My brother who is also the nephew aunt finally down, give up. I had thought to follow in his footsteps, but I remembered that my achievement is not a horse can run properly, but it remains clear until the finish line!
When horses leisurely stroll on a sloping road, I asked the "handler" horse who always accompanied them on the history of domesticated horses gedong Songo temple.According to the handler, the temple was built by Queen Shima of the kingdom of Kalinga. Well, because I was really dark about this temple then I can only dazed-confused. And when I was googling it turns out that I can is that this Hindu temple was built during the reign of the Sailendra dynasty in the 9th century (the same as Borobudur?). Nine of the temple which means building and found by Raffles in 1804 consists of 9 temples, but not all the temples intact in the form of the building, there is only (roughly) 5 intact, the rest of the boulder only remnants of the temple which is used to signify a building temple intact.
Near field when it is used by students or students who are conducting orientation activities, we arrived at the temple which is the temple which is in the highest area, about 1200 above sea level. It turns out that the horse track reached the last temple first and drops down next explore temples. At this point we could see all the beautiful sights, including the views of the other mountains. After being stretched and hand hurts from the tension during riding, so we did continue the journey to the geysers or hot springs.From close-smelling sulfur geysers, hot water bubbling in the earth. The nephew asked how the geysers, but the aunt ngasal answer their questions lol.
From Geyser we headed to the next temple. We had asked the horse handler to take our pictures. Finally, it can also photograph style on horseback, although my original situation is much worse than that dipoto haha. Not far from the temple there is another temple when it was visited by the tourists who were interviewed by our students who are learning English.
Approaching the last temple, a nephew who initially were behind the sudden overtaking her aunt accompanied by the interpreter without the handler. With her versatility in control horses. Seeing this action, the other a nephew who was followed by joyous because it can control the horse. Nephew finally all get to the finish line with joy. Then came the aunt long ago joyful and grateful end to the tension of adventure riding horses

Minggu, 24 November 2013

Agama


Surat Al Baqarah : 30
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”.” (QS Al Baqarah : 30)
a. Kandungan ayat
Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi agar manusia dapat menjadi kalifah di muka bumi tersebut. Yang dimaksud dengan khalifah ialah bahwa manusia diciptakan untuk menjadi penguasa yang mengatur apa-apa yang ada di bumi, seperti tumbuhannya, hewannya, hutannya, airnya, sungainya, gunungnya, lautnya, perikanannya dan seyogyanya manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi untuk kemaslahatannya. Jika manusia telah mampu menjalankan itu semuanya maka sunatullah yang menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi benar-benar dijalankan dengan baik oleh manusia tersebut, terutama manusia yang beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SWT.
Kesimpulan kandungan Surat Al Baqarah : 30, diantaranya:
  1. Allah memberitahu kepada malaikat bahwa Allah akan menciptakan khalifah (wakil Allah) di bumi
  2. Allah memilih manusia menjadi khalifah di muka bumi
  1. malaikat menyangsikan kemampuan manusia dalam mengemban tugas sebagai manusia. Menurut pandangan malaikat, manusia suka membuat kerusakan dan menumpahkan darah
  2. Malaikat beranggapan bahwa yang pantas menjadi khalifah di bumi adalah dirinya. Malaikat merasa selalu bertasbih, bertauhid dan menyucikan Allah
  3. Allah lebih mengetahui apa yang tidak diketahui oleh malaikat
2. Surat Al Mukminun : 12-14
Bacalah Surat Al Mukminun ayat 12-14 berikut dengan fasih dan benar! Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”
Artinya: “12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (QS Al Mukminun : 12-14)
a. Kandungan ayat
Dalam surat Al Mukminun ayat 12-14 Allah SWT menerangkan tentang proses penciptaan manusia. Sebelum para ahli dalam bidang kedokteran modern mengetahui proses asal usul kejadian penciptaan manusia dalam rahim ibunya, Allah SWT sudah terlebih dahulu mejelaskan perihal kejadian tersebut dalam Al Qur’an seperti dalam surat Al Mukminun ayat 12-14, dan diperkuat oleh ayat lainnya diantaranya Surat Al Hasyr ayat 24 yang berbunyi: Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”
Artinya : Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS Al Hasyr : 24)
Pada surat Al Mukminun ayat 12 -14 Allah SWT menjelaskan bahwa proses penciptaan manusia dalam rahim ibunya terbagi menjadi 3 fase yaitu:
  1. Fase air mani
  2. Fase segumpal darah
  3. Fase segumpal daging
Yang masing-masing fasenya memakan waktu 40 hari, hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh bukhari:
Artinya :
Dari Abdullah bin Mas’ud ra.,ia berkata : Rasululla saw bercerita kepada kami, beliaulah yang benar dan dibenarkan : “Sesungguhnva penciptaan perseoranganmu terkumpul dalam perut ibunva empat puluh hari dan empat puluh malam atau empat puluh malam, kemudian menjadi segumpal darah, semisal itu (40 hari = pen) kemudian menjadi segumpal daging, semisal itu (40 hari = pen), kemudian Allah mengutus Malaikat, kemudian dipermaklumkan dengan empat kata, kemudian malaikat mencari rizkinya, ajalnya (batas hidupnya), amalnya serta celaka dan bahagianya kemudian Malaikat meniupkan ruh padanya. Sesungguhnya salah seorang di antaramu niscaya beramal dengan amal ahli (penghuni) sorga, sehingga jarak antara sorga dengan dia hanya satu hasta, namun catatan mendahuluinya, maka ia beramal dengan penghuni neraka, maka ia masuk neraka. Dan sesungguhnya salah seorang diantaramu, beramal dengan amal ahli neraka, sehingga jarak antara neraka dengan dia hanya satu hasta, namun catatan mendahuinya, maka ia beramal dengan amal penghuni sorga, maka ia masuk sorga(Hadits ditakhrij oleh Bukhari).
Sedangkan dalam surat Al Hasyr Allah menjelaskan bahwa janin sebelum menjadi manusia sempurna juga mengalami tiga fase, yaitu:
  1. Taswir, yaitu digambarkan dengan bentuk garis-garis, waktunya setelah 42 hari
  2. Al Khalq, yaitu dibuat bagian-bagian tubuhnya
  3. Al Baru’, yaitu penyempurnaan terhadap bentuk janin
Kesimpulan kandungan surat Al Mukminun ayat 12-14 ini antara lain:
  1. Menjelaskan tentang proses kejadian manusia
  2. Allah memberi kesempatan hidup di dunia kepada manusia
  3. Usia manusia ditentukan oleh Allah SWT
  4. Manusia diperintahkan untuk memikirkan proses kejadiannya agar tidak sombong kepada Allah dan sesama manusia
3. Surat Adz Dzariyat ayat 56
Bacalah surat Az Zariyat berikut ini dengan fasih dan benar! Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”
Artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah kepadaku.” (QS Adz Zariyat : 56)
a. Kandungan ayat
Surat Adz dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua makhluk Allah, termasuk jin dan manusia diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT. Jadi selain fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi (fungsi horizontal), manusia juga mempunya fungsi sebagai hamba yaitu menyembah penciptanya (fungsi vertikal), dalam hal ini adalah menyembah Allah karena sesungguhnya Allah lah yang menciptakan semua alam semesta ini.
Seperti diutarakan pada surat Al Mukminun ayat 12-14 bahwa Allah SWT yang menciptakan manusia dari saripati tanah yang terkandung dalam tetesan air yang hina, yaitu air mani, oleh karenanya merupakan suatu keharusan bagi manusia untuk menyembah penciptanya, yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk mulia diantara makhluk lainnya.
4. Surat Al Hajj ayat 5
Bacalah surat Al Hajj ayat 5 berikut ini dengan fasih, tartil, dan benar! Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”
Artinya: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. “ (QS Al Hajj : 5)
B. PROSES KEJADIAN MANUSIA
Manusia dalam pandangan Islam tediri atas dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Jasmani manusia bersifat materi yang berasal dari unsur-unsur sari pati tanah. Sedangkan roh manusia merupakan substansi immateri, yang keberadaannya dia alam baqa nanti merupakan rahasia Allah SWT. Proses kejadian manusia telah dijelaskan dalam Al Qur’anul Karim dan Hadits Rasulullah SAW.
Tentang proses kejadian manusia, Allah SWT telah berfirman dalam Al Qur’an surat Al Mukminun ayat 12 – 14 Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu sari pati (berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan sari pati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudain airmani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS Al Mukminun : 12-14).
Tentang proses kejadian manusia ini juga dapat dilihat dalam pada QS As Sajadah ayat 7 – 9 yang berbunyi: Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”
Artinya : 7. yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. 8. kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. 9. kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS As Sajadah : 7 – 9)
Dalam hadits Rasulullah SAW tentang kejadian manusia, beliau bersabda yang artinya: “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya 40 hari sebagai nutfah, kemudain sebagai alaqah seperti itu pula (40 hari), lalu sebagai mudgah seperti itu, kemudian diutus malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan ruh kedalam tubuhnya.” (Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari r.a dan muslim)
Ketika masih berbentuk janin sampai umur empat bulan, embrio manusia belum mempunyai ruh, karena baru ditiupkan ke janin itu setelah berumur 4 bulan (4X30 hari). Oleh karena itu, yang menghidupkan tubuh manusia itu bukan roh, tetapi kehidupan itu sendiri sudah ada semenjak manusia dalam bentuk nutfah. Roh yang bersifat immateri mempunyai dua daya, yaitu daya pikir yang disebut dengan akal yang berpusat diotak, serta daya rasa yang disebut kalbu yang berpusat di dada. Keduanya merupakan substansi dai roh manusia.
C. PERANAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH
Ketika memerankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, ada dua peranan penting yang diamanahkan dan dilaksanakan manusia sampai hari kiamat. Pertama, memakmurkan bumi (al ‘imarah). Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari pihak manapun (ar ri’ayah).
1. Memakmurkan Bumi
Manusia mempunyai kewajiban kolektif yang dibebankan Allah SWT. Manusia harus mengeksplorasi kekayaan bumi bagi kemanfaatan seluas-luasnya umat manusia. Maka sepatutnyalah hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara adil dan merata, dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak punah. Sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan eksplorasi itu.
2. Memelihara Bumi
Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah dan akhlak manusianya sebagai SDM (sumber daya manusia). Memelihara dari kebiasaan jahiliyah, yaitu merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena sumber daya manusia yang rusak akan sangata potensial merusak alam. Oleh karena itu, hal semacam itu perlu dihindari.
Allah menciptakan alam semesta ini tidak sia-sia. Penciptaan manusia mempunyai tujuan yang jelas, yakni dijadikan sebagai khalifah atau penguasa (pengatur) bumi. Maksudnya, manusia diciptakan oleh Allah agar memakmurkan kehidupan di bumi sesuai dengan petunjukNya. Petunjuk yang dimaksud adalah agama (Islam).
Mengapa Allah memerintahkan umat nabi Muhammad SAW untuk memelihara bumi dari kerusakan?, karena sesungguhnya manusia lebih banyak yang membangkang dibanding yang benar-benar berbuat shaleh sehingga manusia akan cenderung untuk berbuat kerusakan, hal ini sudah terjadi pada masa nabi – nabi sebelum nabi Muhammad SAW dimana umat para nabi tersebut lebih senang berbuat kerusakan dari pada berbuat kebaikan, misalnya saja kaum bani Israil, seperti yang Allah sebutkan dalam firmannya dalam surat Al Isra ayat 4 yang berbunyi : Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”
Artinya : dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar“. (QS Al Isra : 4)
Sebagai seorang muslim dan hamba Allah yang taat tentu kita akan menjalankan fungsi sebagai khalifah dimuka bumi dengan tidak melakukan pengrusakan terhadap Alam yang diciptakan oleh Allah SWT karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Seperti firmannya dalam surat Al Qashash ayat 77 yang berbunyi: Teks lihat “google Al-Qur’an onlines”
Artinya: dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS AL Qashash : 7)
D. TUGAS MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
Manusia diciptakan oleh Allah SWT agar menyembah kepadanya. Kata menyembah sebagai terjemahan dari lafal ‘abida-ya’budu-‘ibadatun. Beribadah berarti menyadari dan mengaku bahwa manusia merupakan hamba Allah yang harus tunduk mengikuti kehendaknya, baik secara sukarela maupun terpaksa.
1. Ibadah muhdah (murni), yaitu ibadah yang telah ditentukan waktunya, tata caranya, dan syarat-syarat pelaksanaannya oleh nas, baik Al Qur’an maupun hadits yang tidak boleh diubah, ditambah atau dikurangi. Misalnya shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya.
2. Ibadah ‘ammah (umum), yaitu pengabdian yang dilakuakn oleh manusia yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas dan kegiatan hidup yang dilaksanakan dalam konteks mencari keridhaan Allah SWT
Jadi, setiap insan tujuan hidupnya adalah untuk mencari keridhaan Allah SWT, karena jiwa yang memperoleh keridhaan Allah adalah k=jiwa yang berbahagia, mendapat ketenangan, terjauhkan dari kegelisahan dan kesengsaraan bathin. Sedankan diakhirat kelak, kita akan memperoleh imbalan surga dan dimasukkan dalam kelompok hamba-hamba Allah SWT yang istimewa. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhainya. Maka masuklah dalam jamaah hamba-hambaku. Dan masuklah ke dalam surgaku.” (QS Al Fajr : 27-30)
Selama hidup di dunia manusia wajib beribadah, menghambakan diri kepada Allah. Seluruh aktivitas hidupnya harus diarahkan untuk beribadah kepadanya. Islam telah memberi petunjuk kepada manusia tentang tata cara beribadah kepada Allah. Apa-apa yang dilakukan manusia sejak bangun tidur samapai akan tidur harus disesuaikan dengan ajaran Islam.
Jin dan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT mempunayi tugas pokok di muka bumi, yaitu untuk mengabdi kepada Allah SWT. Pengabdian yang dikehendaki oleh Allah SWT adlah bertauhid kepadanya, yakni bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Jin dan manusia wajib mengesakan Allah dalam segala situasi dan kondisi, baik dalam keadaan suka maupun duka.
Petunjuk Allah hanya akan diberikan kepada manusia yang taat dan patuh kepada Allah dan rasulnya, serta berjihad dijalannya. Taat kepada Allah dibuktikan dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Taat kepada rasul berarti bersedia menjalankan sunah-sunahnya. Kesiapan itu lalu ditambah dengan keseriusan berjihad, berjuang di jalan Allah dengan mengorbankan harta, tenaga, waktu, bahkan jiwa.

Bahasa Jawa


Pengalaman Lucu


Nyritake pengalaman kuwi bakune sing diajak crita mudeng karo apa kang dicritake. menawa ceritane lucu melu nguyu menawa critane trenyuh yo melu sedih. Supaya mudengake crita kudu runtut lan mbabarake kedadean kanthi apa anane, tujuane wong liya kang ngrukokake bisa melu mbayangake kedadean kang wis kelakon ana ing critane mau.
Crita lucu isa kedadean saka nyekseni kedadean utawa angen-angen. lucu isa uga amarga gawe guyu utawa gawe gela. lucu amarga saka bodone, ketula-tula utawa tumindake kang ndadekake guyu.
Manut teori superioritas-degradasi, wong rumangsa seneng lucu yen diunggulake nanging ora jumbuh karo kasunyatane
Manut teori bisosiasi, tegese wong rumangsa lucu sakwise ngrumangsani ora gathuk antarane angen-angen karo kasunyatan
Nyritakake pengalaman kudu nduweni unsurr-unsur kaya
ü  pengalaman apa kang bakal dicritake
ü  wektu kedadean
ü  papan panggonan kedadean pengalaman iku
ü  wong-wong kang melu andil ana ing pengalaman
ü  sebab-sebab pengalaman iku kedadean
ü  kepriye pengalaman iku kedadean
Pengalaman kang kucu ora padha karo dhagelaan. Yen pengalaamaan kang lucu iku dialami tenan dening paragaane, tuladhane nganggo klambi kuwalik, nganggo sepatu selen lan sapanunggalaane, Dene dhagelan kuwi di karang, digawe skenario banjur dilaakokake. Tuladhane dhagelan kang disiaarake ing televisi yaiku Opera Van Java.








Tuladha cerita pengalaman lucu
Sedulur-sedulur kabeh dong ganu nek bali sekolah sering diinterogasi wong tuwane apa ora? Biyunge nyong ganu sih sregep banget gole takon. Durung madang durung salin klambi, wong nembe gutul ngumah sekang sekolahan, biyunge nyong wis takon-takon.
bijiDitakoni soal neng sekolah nakal karo kanca apa ora? Kurang ajar karo guru apa ora? Ngrikiti alias nyakoti meja karo bangku apa ora?Trus nek bar ana ulangan, aku bisa apa ora?

Nah, omong-omong soal ulangan. Sing paling gawe getar-getir wong tuwa kan soal biji. Ning ket ganu alhamdulillah-e aku kelebu bocah sing lumangyan neng sekolahan. Lumangyan nakal ya lumangyan pinter. Hehehehehe…
Jaman kuliyah, nyong duwe pengalaman lucu. Nyong duwe kanca asal kebumen tapi ngomonge kaya wong banyumasan (soale ana wong kebumen sing pancen daerahe omongane wis nganggo dialek kulon). Bocahe dadi cedek karo aku gara-gara anggere ngomong padha kemlontange.
Sawijining dina, bar ana test neng kampus, kancaku kuwe mau arep takon karo dosen soal hasil test. Masalahe kabeh wis diumumna bijine, kecuali kancaku kae mau.
Nah, dasare bocahe sekepenake dewek, pas takon lambene kepaduk-paduk. Bahasa Indonesiane dadi kaya kluban, campur karo basa jawa.
“Bu… Bu… Biji saya berapa???”
Kudune nek nganggo basa Indonesia kan “Bu.. Bu… nilai saya berapa??”. Huahahahahahahaha…. Gara-gara kuwe kanca-kanca sekelas pada semaur : “Dua… dua!!!!!”. Hahahahahaha

Bahasa Jawa


MACA CEPET

MACA CEPET
(MACA RANCAG)
Maca cepet yaiku maca kanthi cepet lan paham babagan informasi kang kahimpun ing wacan kasebut
TEKNIK MACA CEPET
• Teknik Skimming
(Teknik Kanggo Ngoleki Intisarine Wacan)
• Teknik Scanning
(Maca langsung tumuju ing masalah kang digoleki)
Cara Kang Katempuh ing Teknik Maca Skiming
Gawe pitakonan kang perlu digoleki
(menawa buku kang diwaca, wacanen daftar isi, lan golekana informasi kang perlu)
Wacanen kanthi cepet,telaten lan lumrah
Gatekna yen ketemu kang digoleki
Cara Kang Katempuh ing Teknik Maca Scanning
Delengen daftar isi kanthi grambyangan
Golekana ing sajroning daftar isi bab kang wigati
Wacanen bagian wose
Delengen kanthi grambyangan daftar pustaka lan daftar indeks
Cara Kanggo Nambah Kemampuan Maca
 Ojo pijer mbolan-mbaleni ukara
 Wacanen batin
 Luwih konsentrasi nalika maca
 Ojo umak-umik nalika maca
 Ora perlu migunakake driji utawa paraga liya nalika maca
 Ora perlu menga-mengo
TUJUANE MACA CEPET
Kanggo nyegerake
Kanggo nemokake materi-materi kang dibutuhake kanthi cepet
Kanggo nemokake gagasan umum saka materi sing diwaca
Kanggo gladhen maca cepet coba wacanen gancaran ing ngisor iki

Diuji Pintere, Ditaker Jujure

UJIAN iku mung srana kanggo mapanake dhiri lan nggayuh tataran tinamtu. Dudu tujuan. Sebab, yen mung dadi tujuan, sakabehing rekadaya bakal ditempuh, anggere bisa dianggep pinter utawa prigel. Banjur, apa sing paling penting jroning pendadaran? Ing jagad pakeliran, ana lakon Pendadaran Siswa Sokalima. Iki lakon sing nyritakake pendadaran tumrap para Kurawa lan Pandhawa, murid-muride Pandhita Drona ing Paguron Sokalima. Tumrap murid-muride, malah tumrap sapa wae, Drona kondhang minangka gurune sok sing kepingin nggayuh jaya kawijayan guna kasantikan. Klebu guru ing bab menthang langkap utawa manah. Beda karo guru-guru liyane, Drona kepetung guru spesialis ing bab murid. Muride mung para satriya, mung anak ratu. Kurawa anak ratu, Dhestarata. Pandhawa uga anak ratu, Pandhu, sing wis murud ing kasidan jati. Saliyane kuwi, ora bisa ditampa minangka putra siswane.
Wektu-wektu tinamtu, Drona nganakake pendadaran. Pendadaran kuwi kanggo nodhi, nganti tekan sepira temene ngelmu sing wis diparingake marang muride bisa kajiwa-kasarira, uga nganti tekan sepira keprigelane murid-muride anggone ngudi ngelmu.Pendadaran mau, sing kaprah diarani Pendadaran Siswa Sokalima, ora mung narik kawigatene murid-murid lan kulawargane, nanging nganti tumeka para kawula salaladan Ngastina. Saben-saben dianakake pendadaran, ora sethithik sing padha teka lan nonton.
Njajagi Kekuwatan
Mesthi wae, tumrap murid-muride Drona, pendadaran mau mujudake ajang kanggo nuduhake marang sapa wae manawa anggone ngudi ngelmu ing Sokalima mau temen-temen. Kejaba iku, amarga Pandhawa lan Kurawa mujudake pihak loro sing padha memungsuhan, sisan gawe pendadaran bisa kanggo ngukur sepira kekuwatane lawan. Saliyane kuwi, senajan ora kegolong satriya Pandhawa lan Kurawa, tetep wae ana sing kepingin melu nyecep ngalmu lan pendadaran ing Sokalima. Contone Palgunadi lan Basukarna. Ing bab keprigelan, kurang apa Basukarna. Ing bab menthang gendhewa, kejaba Arjuna, sapa sing bisa nandhingi ketitisane Suryaputra. Nanging amarga dudu klebu Pandhawa, apa maneh Kurawa, ditampik pasuwitane minangka siswa ing Sokalima. Kepara tekane ing Pendadaran Siswa Sokalima rada diece dening Pandhawa, luwih-luwih Arjuna sing rumangsa meri merga ana wong sing bisa nandhingi kabisane. Duryudana, meruhi keprigelane Basukarna, ngerti manawa mau mujudake dununge pengarep-arep kanggo nandhingi Arjuna, mengkone yen campuh Baratayuda. Didhaku, direngkuh Basukarna minangka kadang pribadi dening Duryudana. Kanthi mangkono, putrane Dewi Kunthi mau bisa lungguh padha endheke lan ngadeg padha dhuwure karo Pandhawa lan Kurawa. Yen ditandhingake karo Karna, Palgunadi bisa diarani kurang ”mujur”. Ora bisa manjing siswa ing Sokalima, dheweke banjur yasa pepethan rupa Pandhita Drona. Esuk, awan, sore, prasasat ora eling wayah, Palgunadi tansah gladhen olah kridhaning perang, luwih-luwih njemparing, kanthi ditunggoni pepethan mau. Pranyata sing ditindakake Palgunadi dudu tanpa asil. Keprigalene menthang langkap adoh sungsate yen ditandhinge para Pandhawa sing prasasat bisane mung tura-turu lan mblendhukake weteng amarga olehe padha mogel ilate. Ditandhingake karo Pandhawa wae, Palgunadi isih pilih tandhing, klebu karo Arjuna pisan. Iku bola-bali sing marakake Arjuna meri lan gething keburu sengit. Ngerti kabisane Palgunadi, marang Drona, panengahe Pandhawa mau banjur protes. Dheweke ora trima yen Palgunadi diweleg ngelmu manah nganti bisa ngluwihi dheweke. Senajan Drona selak, Arjuna tetep ngangseg. Mula Drona uga ora bisa endha. Marang Palgunadi, Pandita Drona banjur mundhut supaya diulungake ali-ali sing wis nunggal raga karo ragane. Rumangsa minangka ìsiswaî sing tuhu bekti marang gurune, Palgunadi sendika wae. Ali-ali dicopot, bareng karo tugel drijine Palgunadi, pecat uga nyawane.
Temen Tinemu
”Sapa temen, bakal tinemu.” Yen diwerdeni gegeyutan karo ujian lan ngudi ngelmu, sok sapa sing temen-temen nggegulang marang kawruh, mesthi bakal sugih ngelmu. Sok sapa sregep anggone gladhen, mesthi bakal nduwe keprigelan. Sok sapa wani ngengurangi, ngringkihake laire, mesthi bakal sentosa batine.
Iki uga laras karo tetembungan kang ana ing tembang pocung: ngelmu iku kelakone kanthi laku. Tanpa laku, sengara bakal kelakon ngregem ngelmu. Lan maneh, lekase lawan kas. Tegese kas nyantosani, setya budya pangekese dur angkara. Beda karo Kurawa umume, Pandhawa relatif luwih sregep lan luwih kuwat laku prihatine. Wulang wuruke guru digatekake. Kabeh dhawuhe Drona disendikani. Dene Kurawa, ora mung kurang nggatekake marang wuruke guru. Sing kudune wong nggayuh ngelmu iku tansah diuji ing bab kesabaran, luwih-luwih ing bab ”dhahar lan guling”.
Ujian pancen ngemu godha. Nalika tapa ing Gunung Indrakila, tekane widadari cacah patang puluh ora kanggo nguja Arjuna. Nanging tekane widadari ayu-ayu iku kanggo nggodha sang abagus supaya cabar wigar tapane. Jebul Arjuna tan mingkuh salwiring kewuh, ora gampang kegiwang dening lambe abang nalika lagi nggenturaker tapani. Kabeh mau dianggep minangka uji, dudu uja; minangka panodhi, dudu bebungah sing lagi teka. Mula pantes yen banjur keparengan kanugrahan arupa Pasopati saka kadewatan. Ing Sokalima, bisa wae Arjuna ingaranan ora kasil kanthi wutuh. Sebab, ing kana, ngadhepi Basukarna lan luwih-luwih Palgunadi, dheweke pancen bisa nuduhake pintere lan prigele, nanging dudu jujure. Pancen, ujian ora mujudake tujuan. Ujian mung dadi srana lan cara kanggo tujuan sing luwih mulya. Jroning ujian, bisa wae bakal ditaker onjone kepinteran lan keprigelan. Nanging luwih saka iku, ora mung kandheg ing kepinteran lan keprigelan wae. Sebab yen mung kanggo mburu perkara loro mau, mesthine cara apa wae bisa ditempuh, dalan apa wae bakal diliwati. Hakikate ujian pancen mujudake coba. Coba tumrap sing duji lan sing nguji, malah klebu sing ana ing omah. Mulane uga banjur melu prihatin, melu-melu ngengurangi.
Diuji kuwi ditodhi. Diuji kuwi dicoba, sepira kekuwatane, ditaker sepira kasantosane. Ya sentosa laire, ya sentosa batine. Lire prigel, pikere pinter, nanging jiwane uga tansah kesinungan kejujuran.(35)

Bahasa Jawa


Parikan yaiku tetembungan utawa unen-unen kag nduweni pathokan utawa paugeran ajeg. Tembunge liya parikan iku rerangkening tembung kang awewaton gunggungin wanda, runtuting swara (vokal), lan nganggo pathokan pambuka sarta tundhone isi dadi bakuning karep (maksud). Ing piwulang Basa Indonesia diarani pantun. Umpamane :
1.    Cacahe wanda ukara sepisan , kudu padha karo ukara kapindho.
2.    Ukara kang ngarep mung kanggo bebuka, dene ukara sabanjure minangka isi (wose)
3.    Tibaning swara ukara sepisan, kudu padha karo ukara kapindho.
4.    Parikan biasane kedadeyan saka rong gatra, nanging uga bisa patang gatra
5.    Bisa kedadeyan saka patang wanda saben sagatra lan uga bisa kedadeyan saka wolung wanda saben sagatra.

TULADHA :

No
Tuladha
Sumber
1
iwak pitik dhadha menthok
Wonosari.com
lungguh dingklik ndondomi katho
2
Bir temulawak
Wonosari.com
Yen dipikir ngrusakne awak
3
Gatot koco mangan gombong
Wonosari.com
he konco ojo mung ndomblong
4
Sego tanak lawuhe paru
Wonosari.com
bareng penak lali turu
5
Ana brambang sasèn lima,
Wikipedia.com
Berjuang labuh negara
6
Manuk emprit nucuk pari,..
Wikipedia.com
Dadi murid sing taberi
7
Jambu apa jeruk,
Wikipedia.com
Aku mèlu apa éntuk
8
Manuk kutut, manggung ngganter.
Wikipedia.com
Yèn ra nurut, bisa keblinger
9
Manuk emprit, ménclok godhong tebu.
Wikipedia.com
Dadi murid, sing sregep sinau.
10
Jemèk-jemèk gula jawa,
Wikipedia.com
Aja sok ngenyèk karo kanca
11
Kutha Kendhal Kaliwungu,
Wikipedia.com
Ajar kenal karo aku
12
Wédang bubuk, gula jawa.
Wikipedia.com
Yèn kepethuk ati lega.
13
Wajik klêthik gulå abang.
Ki Demang
Aja suthík, yèn tumandang
14
Gódhóng kêcipír, mrambat kawat.
Ki Demang
Najan ora mampír, nangíng liwat.
15

Kêmbang jagung, dipêthik Cina.
Ki Demang
Barang wis kadhúng dikapaknå.
16
Manuk êmprít, ménclóok gódhóng têbu.
Ki Demang
Dadi murid, sing srêgêp sinau.
17
Manúk kutút, manggúng nggantêr.
Ki Demang
Yèn ra nurút, bisa kêblingêr.
18
Yèn kêmbang kêmbangé kacang, dudu kêmbange púspa nyidrå.
Ki Demang
Sih cilík dikudang-kudang, barêng gêdhe gawe rekåsa.
19
Yèn kêmbang kêmbangé lamtårå, dudu kêmbang wora-wari.
Ki Demang
Mumpúng sirå isih mudhå, sing tabêri ngati-ati
20
Esuk nyulIng sore nyulíng, sulingé arèk Suråbåyå.
Ki Demang
Esuk elíng sore elíng, síng diélíng ora rumångså.
21
Ésúk nêmbang soré nêmbang, têmbangané asmårådånå.
Ki Demang
Esuk ngadhang soré ngadhang, síng diadhang ra tekå-tekå
22
Lunga ngarit nang kulon kali
sangua senik wadhahé sega
Dadi murid kudu ngulina
tumindak becik laku utama
Wikipedia.com
23
Tuku jarit nang Pasar Turi
murah regané maremaké ati
Dadi murid kudu ngajèni
marang guru aja sok wani
Wikipedia.com
24
Lunga Bengkulu tuku perkutut
sing ngati-ati dalané gawat
Dhawuhé guru kudu diturut
supaya ngèlmuné bisa manfaat
Wikipedia.com
25
Ungsum tikus kudu diracun
cara gropyokan kudu disengkut
Karo kancané kudu sing rukun
aja tukaran drengki lan kasud (main)
Wikipedia.com
26
Abang-abang gendéra Landa,
ana sing ijo kok milih putih
Baujang manèh ora ngluyura,
sing duwé bojo ra tau mulih
Wikipedia.com
27
Bibi Surip tuku klobot,
pethuk encik tawa roti
Uwong urip pancèn abot,
mula becik ngati-ati
Wikipedia.com
28
Ésuk nakir, soré nakir,
sing ditakir godhong plasa
Ésuk mikir soré mikir,
Sing dipikir ora rumangsa
Wikipedia.com
29
Yèn kembang kembangé kacang,
dudu kembange puspa nyidra.
Sih cilik dikudang-kudang,
bareng gedhe gawe rekåsa.
Wikipedia.com
30
Ésuk nyuling sore nyuling,
sulingé arèk Surabaya.
Ésuk eling sore eling,
sing diéling ora rumangsa.
Wikipedia.com
31
Awan-awan aja keluyuran,
ana pak mantri numpak sekuter.
Kapan-kapan aku keturutan,
duwe kanca sinauné pinter
Wikipedia.com
32
Ésuk nembang soré nembang,
tembangané asmaradana.
Ésuk ngadhang soré ngadhang,
sing diadhang ra teka-teka
Wikipedia.com
33
Ali-ali ilang matane,
Gantenana matane akik,
Aja lali karo wong tuwane,
Ngailingana ri kalane sih cilik.
Blog Rosyad
34
Suwe ora jamu
jamu godong kluwih.,
suwe ora ketemu
ketemu isan neng ngadiluwih
Blog Rosyad
35
Bibi surip tuku klobot,
Pethuk encik tawa roti
Uwong urip pancen abot,
Mula becik ngati-ati.
Modul B. Jawa
36
Jangan kacang jangan kara,
Kaduk uyah kurang gula.
Piwelingku mrimg pra mudha,
Aja wedi ing rekasa.
Modul B. Jawa
37
Ndelok manten
Ning Omahe Mumun
Cekap semanten
Lan matur nuwun
Aakkuucintaindonesia.blogspot.com
38
Tuku clurid
Menyang nggone septi
Dadi murid
Kudu ngabekti
Aakkuucintaindonesia.blogspot.com
39
Sapi manak
Menyang omahe heri
Dadi anak
Kudu taberi
Aakkuucintaindonesia.blogspot.com
40
Kebo manak
Mangan dami
Dadi anak
Kudu ngajeni
Aakkuucintaindonesa.blogspot.com
41
Tuku pit
Etuk emas
Yen ngepit
Alon wae mas
Aakkuucintaindonesia.blogspot.com
42
Tuku wadah iwak teri
Dadi bocah Ojo seneng ngapusi
Aakkuucintaindonesia.blogspot.com
43
Wajik klethik, gula jawa
Kalah dhisik, ora papa.
Modul B. Jawa
44
Ngasah arit, nganti landhep.
Dadi murid, kudu sregep.
Modul B. Jawa
45
Tawon madu ngisep sekar
Golek ngelmu kudu sabar
Kawruh basa jawa
46
Wedhang kopi gula jawa
Aja lali karo kanca
Kawruh basa jawa
47
Kembang mlathi, ganda arum warni peni,mlathi
Watak putrid, kudu gemi lan nastiti
Kawruh basa jawa
48
Tawon madu, ngisep sari kembang jambu
Aja nesu, yen dituduhke luputmu
Kawruh basa jawa
49
Rujak wuni, rujake wong wetan kali
Sing taberi, ja ketungkul nonton tivi
Kawruh basa jawa
50
Kembang salak sumebar tengahing bulak
Aja anggak, luwih becik sumanak
Kawruh basa jawa
51
Kembang jambu sedhompol mekroke telu
Timbang nesu, ayo kanca mesem ngguyu
Kawruh basa jawa
52
Kayu urip ora ngepang
Iji-ijo godhong jati
Uwong urip ora gampang
Mula padha ngati-ati
Kawruh basa jawa
53
Bengi-bengi aja adus
Mundhak diwedeni medi
Aku muji kabeh lulus
Bisa klebu neng perguruan tinggi
Kawruh basa jawa
54
Tuku ragi
Menyang sekar pace
Parikan iki mugi-mugi
Kathah manfaate
-
55
Tuku oleh-oleh
Menyang rantau
Muga-muga kabeh
Tambah sregep sinau
-





            Wangsalan yaiku unen-unen utawa tetembungan sing saemper cangkriman, nanging batangane (wangsulane) wis dikandhakake. Mung anggone ngandakake ora kanthi melok, jelas utawa cetha, nanging sarana disebutake sawanda utawa luwih. Wangsalan ana kang gampang ditegesi, nanging uga ana kang kudu njlimet anggone nggoleki karep kang saknyatane.
Wangsalan iku anasesebutane dhewe-dhewe, yaiku:
1.    Wangsalan Lamba, yaiku wangsalan kang isih prasaja
2.    Wangsalan Rangkep, yaiku wangsalan kang sinebut ing saben sagatra rangkep utawa ana rong wangsalan saben sagatra.
3.    Wangsalan Memet, yaiku wangsalan kang anggone nggoleki karepe tembung ora mung sepisan, mula kudu luwih tliti
4.    Wangsalan Pdintenan, yaiku wangsalan kang digunakake minangka pacelathon ing saben dinane, yen dirungu kaya wis kulina krungu, mula bisa dadi tembung nggregetake.
5.    Wangsalan Edipeni, yaiku wangsalan kang ngemu surasa pitutur kang becik.
6.    Wangsalan Nganggo Pathokan Tinamtu, yaiku wangsalan kang wis cetha pathokane lan tegese saka tembung kang diwangsalake wis cetha.
7.    Wangsalan Sianwung ing Tembang saha Gending



TULADHA :

No.
Tuladha
Sumber
1
Lombok cilik, dikandhani malah mecengis
Modul
2
Widheng galeng, tekamu apa padha rahayu
Modul
3
Mrica kecut, singgat toya
Saunine, wong sengit nggregetake
Modul
4
Uler kembang, yen trima alon-alonan
Modul
5
Nyaron bumbung, cengklungen anggonku ngenteni.
Modul
6
Jarwa Prapta, aja duka ya!
Modul
7
Carang wreksa, wreksa kang rinengga janma
Modul
8
Nora gampang, golek kawruh mrih kaonang
Modul
9
Gayung sumur, aja kemba aja mundhur
Modul
10
Kapi jarwa, dakpethek mangsa luputa
Modul
11
Njanur gunung, kadingaren sliramu teka. (janur gunung=aren)
Wikipedia.com
12
Pindang lulang, kacek apa aku karo kuwe (Pindhang lulang = Krecek)
Wikipedia.com
13
Jenang sela, wader kalen sasonderan. (Apu, sepat) Apurata, yen wonten lepat kawula
Wikipedia.com
14
Wong kae sajatine wis krungu kandhaku, nanging njangan gori.
Wikipedia.com
15
Sayuk rukun, wulang wido mangsa rowang
Wikipedia.com
16
Sayektine, wit saking bondho kawula
Wikipedia.com
17
Tepi wastra, wastra kang tumprap mustaka.
Wikipedia.com
18
Njanur gunung, kadingarèn dolan mréné? (janur gunung = arèn)
Wikipedia.com
19
Ngrokok cendhak, bocah cilik ora kena neges-neges (rokok cendhak = tegesan)
Wikipedia.com
20
Jenang gula, aja lali (jenang gula = glali)
Wikipedia.com
21
Nggodhong garing, ésuk-ésuk kok wis nglaras (godhong garing = klaras)
Wikipedia.com
22
Balung klapa, éthok-éthok ora ngerti (balung klapa = bathok)
Wikipedia.com
23
Balung geni, mbokmenawa aku ora bisa teka (balung geni = mawa)
Wikipedia.com
24
Balung janur, sida lunga apa ora? (balung janur = sada)
Wikipedia.com
25
Balung pakèl, aja seneng alok-alok (balung pakèl = pelok)
Wikipedia.com
26
Jangan gori, nganti judheg anggonku mikir (jangan gori = gudheg)
Wikipedia.com
27
reca kayu, goleka sabda rahayu. ( reca kayu = golekan)
Kedai ku
28
bayem arda, dhasar anteng tur jatmika (bayem arda = lanteng)
Kedai ku
29
kukus gantung, sawengan kang adi luhung. (kukus gantung = sawang)
Kedai ku
30
durna putra, ngudiya basa utama (durna putra = aswatan)
Kedai ku
31
gayung sumurkewan gung granane dawa. aja kemba, mangesthi saliring karya. ( gayung sumur = timba; kewan gung granane dawa = esthi (gajah))
Kedai ku
32
bibis tasiktasik manda winor tirta. maju mundur, tangeh marem kang pinanggya ( bibis tasik = undur undur, tasik manda winor tirta = parem)
Kedai ku
33
tapas aren, aren arab wijilira. tindak tanduk, nora ninggal tata krama. (tapas aren = duk; aren Arab wijilira = kurma)
Kedai ku
34
saron agung, agung agunging sujanma. yen mung ewuh, sabarang nora tumeka ( saron agung = demung; agung agunging sujanma = ratu)
Kedai ku
35
cipta ardaardaning tyas mring sasama. tyas susila, nor raga ambek jatmika. ( cipta arda = nepsu; ardhaning tyas mring sasama = ambek)
Kedai ku
36
mamet tirtatirta jawah jro ketiga. suka lila,lebur luluh labuh praja. ( mamet tirta = ngangsu, tirta jawah jro ketiga = labuh)
Kedai ku
37
Bok aja nglemah bengkah. (nglemah bengkah = tela = nyela nyela)
Kedai ku
38
Wah, mandhan rawa lho kowe, bareng macak Jawa ( pandhan rawa = wlingi/manglingi
Kedai ku
39
Mung kepengen nggentha dara. ( gentha dara = sawangan = nyawang)
Kedai ku
40
Yen ora nesu, geneya kowe kok mentil kacangmrengutterus. ( mentil kacang = sungut = mrengut)
Kedai ku
41
Kancing gelung munggweng dhadhatitenana! ( kancing gelung munggweng dhadha = peniti = titenana)
Kedai ku
42
Ngembang garut nggrêmêng ora karuwan
(kêmbang garut = grêmêng),
Kedai ku
43
Sêkar arèn mas, sampún dangu kok botên kêpanggih
(sêkar arèn = dangu).
Ki Demang
44
Kêmbang jambu, kêmaruk duwé dolanan anyar.
(kêmbang jambu = karuk = dadi kêmaruk).
Ki Demang
45
Roníng mlinjo, sampún sayah nyuwún ngaso.
(roníng mlinjo = so - dadi ngaso).
Ki Demang
46
Klåpå mudhå, yèn kalegan paringa apurå.
(klåpå mudhå = degan - dadi kalêgan)
Ki Demang
47
Kêmbang gêmbili sênêng-sênêng olèh rêjêki.
(kêmbang gêmbili = sênêng).
Ki Demang
48
Witíng klåpå jawåtå ing ngarcåpådå. Salugune wóng mudhå gelem rekåså.
(witing klåpå = glugu dadi saluguné)
Ki Demang
49
Kolik priyå priyagung anjani putrå.
(kolik priyå = manuk tuhu).
Ki Demang
50
  1. Jirak pindha munggwing wana
  2. Sayeng kaga we rekta
  3. Sinambi kalaning nganggur
  4. Wastra tumrap mustaka
  5. Pangikete wangsalan kang sekar pangkur
  6. Kinarya langen pribadi
Wikipedia.com
51
Pangkur Lamba (slendro Pantet 9)
Purwaka (buka,Basa)
Kembang adas sumebar neng tengah alas
Tuwas tiwas anglabuhi wong ora waras
Alah bapak, balung jagung saguhku isih janggelan
Wiwit gerong sing baku
Lagu gendhing pangkur lamba
Maweh gumirah wardaya
Tur mathuk kinarya aba
Mlaku bareng ulah raga
Balung jagung:maksude janggel
Janggelan = during tetep, isih kudu janji maneh, sendhe, bisa uga wurung.
Wikipedia.com